
2008-08-02 07:17:15
KEBUMEN - Layanan kesehatan khusus mata dengan memanfaatkan teknologi cold phacoemulsification kini hadir di Kota Kebumen. Dengan teknologi canggih itu, jahitan tidak diperlukan lagi ketika pasien menjalani bedah katarak.“Operasi katarak dengan Cold Phacoemulsification hasilnya maksimal dan pasien lekas sembuh,” tegas Direktur Klinik Khusus Mata ‘Kebumen Eye Center’, dr Fatah Widodo SpM MKes kepada KR, Jumat (1/8).‘Kebumen Eye Center’ di Jalan Mayjen Sutoyo Kebumen, rencananya diresmikan Bupati Kebumen Hj Rustriningsih MSi, hari ini (Sabtu 2/8). Klinik tersebut dilengkapi dengan berbagai peralatan yang sangat memadai untuk pemeriksaan dan penanganan penyakit mata. Selain cold phacoemulsification, tersedia Tonometer Non Kontak untuk pemeriksaan glaukoma, autokeratorefraktometer dan biometri. ‘Kebumen Eye Center’ juga membuka Optik dan Apotik.
Menurut dokter Fatah, ‘Kebumen Eye Center’ didirikan untuk menjawab kebutuhan masyarakat Kebumen tentang layanan yang lebih baik dan lengkap. Apalagi selama ini, kalangan menengah ke atas, jika berobat mata, memilih klinik mata di luar kota. “Sangat melelahkan dan butuh biaya lebih besar jika harus berobat ke Jakarta atau Yogyakarta,” ujarnya.
Dokter Fatah membantah jika ‘Kebumen Eye Center’ hanya untuk kalangan menengah atas. Pasalnya, ‘Kebumen Eye Center’ juga menyediakan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pasien. Untuk operasi katarak, tersedia pilihan operasi biasa dengan biaya yang lebih murah. Bahkan untuk kalangan tidak mampu, diberi kemudahan pembayaran atau keringanan biaya yang besarnya disesuaikan dengan kondisi pasien.
Diungkapkan, masyarakat banyak yang tidak menyadari telah mengalami gangguan katarak pada indera penglihatannya. Apalagi katarak terjadi sangat lambat dan kerap tidak mempengaruhi daya penglihatan sejak awal. Daya penglihatan baru terpengaruh setelah katarak berkembang sekitar 3 hingga 5 tahun. Karena itu, pasien katarak biasanya baru menyadari ketika penyakitnya setelah memasuki stadium kritis.
Pada awal serangan, penderita katarak merasa gatal-gatal pada mata. Air mata mudah keluar dan pada malam hari penglihatan terganggu. Penderita juga tidak bisa menahan silau sinar matahari atau sinar lampu. Selanjutnya penderita akan melihat selaput seperti awan di depan penglihatannya. Awan yang menutupi lensa mata tersebut akhirnya semakin merapat dan menutup seluruh bagian mata. Bila sudah sampai tahap ini, penderita bisa kehilangan penglihatan. Karena itu, ditegaskan pentingnya deteksi dini kelainan mata agar terhindar dari penyakit mata yang mengganggu aktivitas sehari-hari. (Suk)-s
sumber : kr.co.id
Kebumen Eye Center Hari Ini Diresmikan Log-in or register a new user account 0 Comments
Threshold -1 0 1 2 3 4 5Display No comments Nested Flat Thread Order Oldest first Newest first Highest scores first
Comments are statements made
Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar